JAMBI - Masyarakat Tangkit Baru, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi merasa beruntung. Pasalnya ruas jalan di daerah sentra produksi buah nanas Jambi yang sudah puluhan tahun rusak, kini diaspal mulus melalui program (skema) Inpres Jalan Daerah (IJD) yang digawangi Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi.
Jalan di kawasan Tangkit Baru dipilih Presiden Joko Widodo sebagai salah satu jalan daerah yang diambilalih penanganannya oleh Kementerian PUPR. Hal ini diungkapkan Presiden saat berkunjung ke Jambi pada Mei 2023 lalu.
Masyarakat tak sabar menantikan kelarnya pengaspalan jalan sepanjang 3, 5 kilometer yang sudah mulai dikerjakan sejak beberapa bulan lalu.
"Kami tak sabar, karena sebelumnya mobil nanas jarang masuk hingga ke belakang (jalan di belakang di tugu nanas).Karena banyak kendala. Jadi masyarakat di belakang itu seperti terisolir, " ungkap pemuka masyarakat setempat Baso Intang kepada wartawan.
Baso menceritakan kesedihan petani setempat tentang masalah harga nanas yang berbeda antara petani nanas di jalan arah depan (Tangkit) dengan Tangkit Baru.
"Jadi harga petani di belakang dan depan berbeda, karena sulit mobil masuk ke belakang akibat jalan rusak. Apalagi kalau hujan. Kami sudah menunggu 20 tahun perbaikan jalan ini, ” bebernya.
Alhamdulillah, pucuk dicinta ulam pun tiba. Presiden Jokowi saat ke Jambi bersama Menteri PUPR Basuki menetapkan jalan dimaksud termasuk bagian dari program IJD di Jambi.
"Alhamdulillah kami sangat senang dengan IJD ini dan sudah menunggu puluhan tahun karena kami sudah ajukan permohonan dari Desa ke Kabupaten, dan akhirnya pak Jokowi yang menangani langsung, " terangnya.
Pembangunan jalan tersebut diyakini Baso dana kawan-kawan berpengaruh positif, karena memudahkan akses ke sentra produksi.
Sementara itu, perwakilan kontraktor jalan Simpang Tangkit Baru - Kecamatan Kumpeh Hulu PT. Nolan Ngadiran mengatakan pekerjaan sudah dimulai pada Juli 2023 dengan 150 hari kalender pekerjaan. Atau tepatnya akan berakhir di akhir Desember.
"Hingga akhir oktober pekerjaan sudah 44 persen dan awal November 2023 sudah 50 persen lebih karena telah dimulai pengaspalan yang dimulai dari Kecamatan Kumpeh Ulu nanti berujung di Tangkit Baru (Tugu Nanas), " katanya.
Ngadiran menjelaskan dalam pekerjaan pengasapalan tak akan menutup seluruh jalan lantaran dikerjakan sebagian ruas. Sehingga masyarakat bisa melalui sisi jalan lainnya.
Ditambahkan Ngadiran, kondisi awal jalan berlubang parah. Digunakan skema penimbunan, perataan dan pemadatan lalu dilakukan penghamparan agregat.
"Setelah agregat siap baru diaspal, dengan awalnya jalan mempunyai lebar 4 meter saat dikerjakan dengan IJD menjadi 6 meter. Kami optimalkan untuk percepatan pekerjaan di dua bulan tersisa ini, " sebutnya.
Kondisi progres jalan yang sudah melebihi target diakui oleh Konsultan supervisi pengawasan pekerjaan dari PT. Diantama Rekanusa Candra Eka Putra.
"Saat ini sudah lebih dari target ya. Progres sudah 50 persen dan on the track, pengaspalan uji coba sudah dilakukan 300 meter di ujung (Kumpeh Ulu), selanjutnya akan dilakukan pengaspalan dua lapis, dan melihat ini akan sudah, " jelasnya.
Terpisah, pengawas lapangan dari PPK 1.4 Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 1 BPJN Jambi Walidi menyatakan dari rencana target 23 - 28 Oktober senilai 39, 73 persen realisasinya sudah 42, 754 persen. "Atau deviasi pekerjaan positif 2, 981, " terang Walidi.
Ia mengatakan, ruas jalan Simpang Tangkit Baru - Sungai Gelam merupakan sentra produksi vital bagi distribusi komoditas nanas petani setempat. Untuk pekerjaan ini sepanjang 3, 5 kilometer atau 3, 500 meter. Dengan anggaran Rp23.101 Miliar yang bersumber dari APBN BPJN Wilayah Jambi pada Satker PJN 1. Dalam pekerjaan ini juga terdapat penanganan drainase di samping jalan yang turut diperhatikan. (IS/ril)